, India

Fast-food spending in India doubles, creating new market opportunities

Consumers’ needs for convenience, increased appetite, an insatiable hunger for international food and exposure to global media and cuisine, have caused fast-food spending to double in India.

THE national annual spend on fastfood restaurants in India’s second- and third-tier cities has doubled, thanks to consumers’ needs for convenience, increased appetite, an insatiable hunger for international food, and exposure to global media and cuisine.

The spend has increased from Rs2,500 (US$42.50) to Rs5,200 — a growth of 108% on fast-food restaurants in the past two years, revealed the latest study of the Associated Chambers of Commerce and Industry of India (Assocham).

India’s Quick Service Restaurant (QSR) market has remained largely unaffected by the economic slowdown and touched nearly around 50 billion from 35 billion rupees last year, according to an Assocham recent paper on Indian fast-food market new destination: Tier II & III cities.

The report said the trend is propelled by factors such as the changing economic and demographic profiles of consumers
in India, exposure to international brands and consumers being far more aware of global trends. “Considering a large portion of customers are youth, this remains a key growth driver too,” said DS Rawat, secretary general of Assocham.

With increased competition and cost of operations in the metros and Tier 1 cities, a number of second- and third-tier cities may off er better growth prospects for players across sectors, said Rawat.

The growth in nuclear families, particularly in urban India, exposure to global media and western cuisine and an increasing number of women joining the workforce have had an impact on eating out trends and the popularity of fast food.

K3Mart memadukan budaya Korea dan produk UMKM lokal dalam satu gerai

Convenience store itu menyediakan perbandingan produk impor dan produk lokal sebesar 50:50 di 30 outlet mereka.

Meningkatkan penelusuran dan efisiensi manajemen inventaris dengan barcode 2D GS1

Barcode 2D ini berfungsi sebagai penyimpanan data yang kompak.

The Coffee Bean & Tea Leaf menyeimbangkan kualitas dan kenyamanan melalui produk ritel

Mereka memperluas rangkaian produk termasuk berbagai kopi single-origin yang disesuaikan dengan preferensi pemanggangan yang berbeda.

KCG menguasai brand positioning untuk segmen premium di Indonesia

Mereka mengadopsi solusi berbasis teknologi terbaru untuk sukses mengelola 92 toko ritel di 20 kota di Indonesia.

Ini alasan brand-brand mewah meningkatkan investasi AI

Sektor ini telah menginvestasikan lebih dari $360 juta dalam AI selama tiga tahun terakhir.

Bacha Coffee menguasai retail kaya sensorik di Jakarta

Memadukan warisan dan kemewahan, Bacha Coffee Plaza Senayan menghadirkan pengalaman unik bagi pecinta kopi Indonesia.

Bagaimana WCT Malls meningkatkan penjualan tenant melalui pemasaran terarah

Melalui pemasaran terarah, mal ini meningkatkan penjualan tenant dan tingkat okupansi.

Langkah besar untuk GOPIZZA: 2.000 toko di akhir 2024

CEO GOPIZZA bertujuan menjadikan brand tersebut sebagai pizza terjangkau  dan terbaik dari Asia Tenggara ke seluruh dunia.

Peritel harus bersiap untuk ‘commerce tanpa batas’

Ahli dari KPMG memprediksi akhir dari perbedaan ritel online dan offline seiring dinamika keterlibatan konsumen.